- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
Perjuangan seorang guru |
Perjuangan seorang
guru - Apa yang
ada dalam pikiranmu tentang penghasilan seorang guru? Tentunya apa yang Anda
bayangkan adalah seorang guru yang sekarang memiliki penghasilan cukup layak
untuk ukuran guru dibandingkan dengan guru zaman dahulu.
Namun
sebenarnya banyak guru yang belum menikmati keringat perjuangan dalam mendidik
anak bangsa. Lihatlah para guru yang masih memegang gelar sebagai guru honorer.
Sungguh sangat miris jika melihat pemerintah yang terus mendengungkan tentang kenaikan
gaji pegawai negeri sipil setiap tahunya. Sedangkan nasib guru honorer yang
tidak jauh berbeda dengan nasib seorang pekerja atau bururh. Sungguh ironis ketika
melihat perjuangan seorang guru honorer yang dalam tugasnya tentu saja
melakukan tugas dan tanggung jawab yang sama dengan guru yang telah mencapai
predikat pegawai negeri.
Fulan adalah
salah satu dari ribuan guru honorer di Tulungagung, setelah beberapa kali
mengikuti ujian penerimaan calon pegawai negeri ternyata nasib baik belum
terlintas di tangan Fulan. Kemudian karena usia yang sudah dianggap di luar umur
dan batas yang telah ditentukan, Fulan hanya bisa pasrah untuk menerima nasib
sebagai guru honorer seumur hidup.
Fulan
mengajar di sebuah sekolah kejuruan yang baru saja didirikan. Mengajar di
sekolah yang mulai dirintis semakin menambah penderitaan yang dialami oleh
FUlan. Hal ini mungkin juga dialami oleh ribuan guru lainnya. Ketika melihat
kegembiraan pegawai negeri yang mendapat kenaikan gaji dari pemerintah Fulan
hanya tersenyum pahit melihat nasib guru honorer. Coba bayangkan penghasilannya
hanya dibayar Rp 20.000 per jam dan jika Fulan diberi jam mengajar seminggu
hanya 10 jam maka penghasilan kita hanya Rp 200.000 per bulan dan itu tidak dihitung
jumlah jam per bulan tapi itu nilai untuk Satu bulan.
Coba Anda
bayangkan, cukupkah penghasilan tersebut untuk keperluan selama satu bulan?, tentu
tidak apalagi kebutuhan hidup saat ini yang semakin tinggi. Tapi di balik
kesedihan ada secercah kegembiraan, Fulan senang melihat anak-anak yang belajar
sungguh-sungguh mengharapkan pengetahuan yang didapat di sekolah, perlu diketahui
bahwa siswa di sekolah Fulan kebanyakan adalah anak-anak dari keluarga miskin.
Keluhannya
bisa jadi keluhan dari ribuan guru honorer lainnya, semoga pemerintah lebih
bijak dan fair dalam memperhatikan nasib guru, baik Negeri ataupun honorer. Hal
ini semata-mata hanya bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terealisasikan. Maka dari itu perjuangan
seorang guru sangatlah berat, hanya guru yang memiliki proffesionalitas tinggilah
yang bisa istiqamah menjalani profesi ini. Bravo guru perjuanganmu selalu ku
kenang, selamat hari guru semoga ikhtiarmu berbuah manis.
Comments
Post a Comment