- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
Gambar ilustrasi (https://religidanbudaya.filsafat.ugm.ac.id) |
Sikap yang
paling menonjol dalam kehidupan beragama adalah keyakinan terhadap
adanya kekuatan gaib, atau supernatural yang berpengaruh terhadap kehidupan. Di
samping itu, sikap beragama juga dapat menimbulkan sikap mental tertentu. Sikap
dimaksud seperti rasa takut, rasa optimis, pasrah, dan lainnya dari individu
dan masyarakat yang mempercayainya. Karenanya, keinginan, petunjuk, dan
ketentuan kekuatan gaib harus dipatuhi.
Kepercayaan
dalam kehidupan beragama yang bertolak dari kekuatan gaib, terkadang
juga tampak aneh, tidak alamiah dan tidak rasional. Tentu hal ini berlaku dalam
pandangan individu dan masyarakat modern. Hal ini karena masyarakat modern
terlalu dipengaruhi oleh pandangan bahwa sesuatu diyakini ada kalau konkret,
rasional, alamiah atau terbukti secara empirik dan ilmiah.
Sikap pasrah
dan percaya terhadap sesuatu yang dianggap dan diyakini sebagai yang suci juga
ciri khas kehidupan beragama. Adanya aturan terhadap individu dalam
kehidupan bermasyarakat, berhubungan dengan alam lingkungannya, atau dalam
berhubungan dengan Tuhan juga ditemukan di setiap masyarakat, di mana dan kapan
pun. Adanya aturan kehidupan yang dipercayai berasal dari Tuhan juga termasuk
ciri kehidupan beragama.
Ekspresi
religius ditemukan dalam budaya material, perilaku manusia, nilai, moral,
sistem keluarga, ekonomi, hukum, politik, pengobatan, sains, teknologi, seni,
pembe rontakan, perang, dan lain sebagainya. Tidak ada aspek kebudayaan lain
dari agama yang lebih lugs pengaruh dan implikasinya dalam kehidupan
manusia. Aspek budaya atau kultural
dinilai sangat penting oleh ahli antropologi dan budayawan yang berpandangan
agama sebagai yang membentuk dan mewarnai suatu kebudayaan.
Sikap
beragama, baik sebagai sistem sosial budaya atau sebagai subsistem yang
universal dan berbagai tipe penampilan beserta penghayatannya di kalangan
kelompok-kelompok masyarakat, menjadikannya sangat penting dipahami oleh setiap
individu dan lembaga yang berurusan dengan masyarakat. Orang tua penting
memahami kehidupan beragama anak-anak dan tidak mempercayakan saja kepada
lembaga pendidikan yang mereka masuki. Pemahaman itu penting supaya kehidupan
beragama mereka tidak tergelincir kepada kecenderungan penghayatan agama yang
mengorbankan orang lain.
Realitas kehidupan
beragama di zaman modern ini,
menjadi menciut dalam aspek kecil dari kehidupan sehari-hari. Aspek
dimaksud, yaitu yang berhubungan dengan yang gaib dan ritual saja. Kehidupan
beragama umat Islam dewasa ini menjadi subsistem sosial budayanya. Fenomena
penciutan kehidupan beragama ini karena pengaruh budaya modernism dan
sekularisme. Namun demikian, meskipun pengaruh modernisme dan sekularisme
demikian kuat, ia juga menimbulkan gerakan dalam rangka melawan dominasi
modernisme dan sekularisme, seperti aliran skripturalis dan gerakan teror. (AM)
Comments
Post a Comment