POSTINGAN UNGGULAN

Kiprah Fatayat NU dalam Upaya Mengabdi untuk Negeri


kiprah fatayat NU untuk Negeri

Tahukah Anda, kiprah organisasi perempuan muda Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) dalam berbagai bidang pernah mendapat apresisi khusus dari Ani Susilo Bambang Yudhoyono ketika beliau menjadi ibu Negara pada HARLAH Fatayat ke 62, beberapa tahun lalu.
Bisa dikatakan bahwa, Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda sudah sangat banyak membantu kemajuan bangsa Indonesia. Bahkan, kehadiran Fatayat sangat banyak member andil bagi jalannya kinerja pemerintahan selama ini.
Sejarah mencatat bahwa Fatayat NU telah muncul sebagai organisasi gerakan bagi bangsa Indonesia sejak 68 tahun yang lalu. Namun, dengan usia yang sudah 68 tahun, sudah sepantasnya jika Fatayat NU matang dalam bergerak.
Usia 68 tahun ini pun harus diikuti kedewasaan yang termanifestasi dalam sikap dan perilaku organisasi maupun kader dan anggota-anggotanya. Kiprah Fatayat NU semakin efektif dan nyata lantaran pada umumnya seorang perempuan mudah mengulurkan tangan pada orang yang membutuhkan. Selain itu, perempuan juga memiliki kesetiaan pada pengabdian, sehingga hal ini bisa menjadi jaminan bagi eksistensi bangsa Indonesia ke depan.
Semua mengetahui bahwa Fatayat NU sebagai tempat berkumpulnya aktifis muda perempuan yang sangat konsisten mengabdi bagi bangsa. Fatayat NU juga selalu hadir pada saat-saat ketika dibutuhkan dukungan perempuan, sekaligus pembangkitan semangat bagi kaum perempuan.
Fatayat NU sekarang dan seterusnya adalah penerus perjuangan para aktivis perempuan Islam yang sudah berjuang sejak masa perjuangan kemerdekaan. Bahkan pendiri Fatayat NU sudah berjuang sebelum kemerdekaan, khusunya dalam hal pengentasan buta huruf bagi kalangan masyarakat. Harus disadari bahwa, perjuangan dan tantangan perempuan kali ini tentu tak kalah beratnya dibanding masa kemerdekaan dulu. Karena itu, Fatayat NU harus dapat menggerakkan semua elemen organisasi, terlebih organisasi Fatayat yang sudah menyebar ke seluruh nusantara.
Perlu diketahui bersama bahwa, Fatayat NU hingga saat ini memiliki pengurus sangat aktif di 33 provinsi, lebih dari 423 cabang, bahkan sudah ada cabang Fatayat NU di Kuala Lumpur, Kairo, dan Hongkong. Jumlah kader Fatayat saat ini lebih dari 6 juta, alias lebih besar dibanding penduduk Sigapura yang hanya 4,7 juta.
Tapi, kita harus sadar bahwa jumlah banyak tak ada artinya apabila kualitas dan manfaat organisasinya kecil. Maka Fatayat terus memompa diri dan berpartisipasi di ranah public. Fatayat NU juga termasuk mitra kerja yang sangat efektif bagi pemerintah sehingga setiap kebijakan dan program bisa mencapai sasaran. Pasalnya, organisasi dan kader Fatayat tak hanya di perkotaan maupun ibu kota di daerah-daerah, namun sudah ada di pelosok-pelosok desa yang memang menjadi target penting bagi pembangunan nasional.
Sejak dulu Fatayat member kontribusi sangat penting bagi program-program pemerintah. Kiprahnya efektif karena jangkauannya ke semua wilayah dan peloksok-pelosok negeri. Sasarannya pun efektif meliputi keluarga-keluarga. Selamat HARLAH Fatayat NU ke 68, jangan lelah menempa diri demi kemajuan kartini masa kini dalam rangka mengabdi kepada Negeri.

Comments