- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
misteri sabdo palon |
Misteri
sabdo palon - Bagi masyarakat Jawa, nama Sabdo Palon sudah sangat dikenal. Tokoh
ini, dengan Nayagenggong adalah pelayan setia prabu Brawijaya V, dialah yang selalu
menemani Raja Majapahit terakhir ini dalam pelariannya sebelum sang Raja masuk
Islam.
Kisah
pelarian Brawijaya V dari kejaran tentara Demak dan sosok Sabdo Palon ini
ditulis dalam kitab Darmogandhul. Dalam buku tersebut juga diceritakan
saat-saat terakhir kerajaan Majapahit sebelum jatuh ke tangan Kesultanan Demak.
Dalam buku
sastra Jawa yang dikarang oleh Ki Kalamwidi, juga disebutkan bahwa Sabdo Palon
adalah sosok yang sama dengan tokoh pewayangan bernama Semar atau Manik Maya
yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Jadi dapat dikatakan
bahwa sosok Sabdo Palon juga merupakan makhluk gaib yang menjadi pelindung dan penjaga
raja di tanah Jawa sejak 525 tahun SM yang bisa menitis ke seseorang.
Namun kisah
kedekatan Sabdo Palon dengan Raja Brawijaya V akhirnya berakhir ketika raja
memutuskan untuk memeluk Islam. Sabdo Palon meninggalkan raja yang selama ini
dia rawat. Akan tetapi Sabdo Palon berjanji akan kembali 500 tahun setelah
meninggalkan Raja Brawijaya V untuk kembali menjaga tanah Jawa.
Ramalan
Jayabaya
Dalam
ayat-ayat terakhir dari nubuat Jayabaya (1135 - 1157), juga telah disebutkan
tentang Sabdo Palon. Dalam ramalan itu pada ayat 164 dan 173 dijelaskan bahwa
sabdo palon adalah sosok Putra Betara Indra yang menguasai seluruh ajaran,
memotong tanah Jawa kedua kali dan dapat memobilisasi jin dan setan dan semua
roh berada di bawah komandonya untuk bersatu, membantu orang Jawa berdasarkan
pada trisula weda.
Dalam
kekecewaannya, Sabdo Palon memutuskan untuk pergi ke Bali, wilayah Majapahit
yang belum terpengaruh oleh Islam. Sabdo Palon konon pertama kali tiba di Pulau
Bali dari Blambangan sekitar tahun 1411 sa ka atau 1489 M ketika Kerajaan Bali
Dwipa dipimpin oleh Dalem Waturenggong.
Mantan
Ajudan Brawijaya V inipun dijuluki juga Pedanda Sakti Wawu Rawuh, karena memiliki
kemampuan supranatural yang membuat Dalem Waturenggong begitu takjub sehingga
ditunjuk sebagai Bhagawanta (pendeta kerajaan).
Dalam
perjalanannya, Sabdo Palon bertemu dengan Syekh Subakhir, seorang ulama besar
utusan tanah Persia dari Kekaisaran Ottoman yang menyebarkan Islam di tanah
Jawa. Dikatakan bahwa Sabdo Palon terlibat dalam perkelahian dengan salah satu
anggota generasi awal Wali Songo ini.
Pertarungan
berakhir dengan sebuah perjanjian yang berisi empat persyaratan untuk
mendirikan kerajaan Islam di tanah Jawa. Pertama, jangan sampai ada pemaksakan,
karena agama adalah dharma. Kedua, jika ingin membangun tempat pemujaan,
penyembahan atau ibadah, membuat wangun (bangunan) di luar tampak bangunan
(gaya) Hindu Jawa kendati isi dalamnya Islam.
Ketiga, jika
mendirikan kerajaan Islam, maka ratu pertama harus dari anak campuran. Maksud
dari campuran itu adalah jika sang ayah beragama Hindu maka ibunya adalah Islam.
Jika ayahnya adalah Islam maka ibunya harus beragama Hindu. Keempat, jangan
membuat Wong Jowo berubah menjadi Arab atau Persia. Biarkan mereka tetap menjadi
orang jawa dengan budaya Jawa meskipun merekamenganut ajaran agama Islam.
Keduanya
setuju, dan akhirnya kerajaan Islam dapat berdiri di tanah Jawa. Demikianlah sepenggal
kisah misteri sabdo palon, benar salahnya Tuhan yang maha tahu. Semoga bermanfaat,
jadilah diri sendiri dengan lebih mencintai budaya negeri.
Comments
Post a Comment