- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Perjuangan kartini masa kini |
Perjuangan
kartini masa kini - Ada banyak pertanyaan yang kerap mengganggu setiap tanggal 21
April disetiap tahunnya. Hari yang biasa peringati sebagai Hari Kartini, adalah
momentum untuk memeriahkan gerakan perempuan Indonesia untuk mendapatkan
kesetaraan kehidupan yang lebih baik di seluruh lapisan masyarakat.
Jika di masa
lalu, masalah yang paling menonjol adalah hak atas pendidikan, tampaknya pada
saat ini hak atas pendidikan (yang sama dengan laki-laki) tidak lagi menjadi
masalah. Dalam hal kesempatan kerja dan karir, sekarang bahkan bisa dibilang
wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria. Secara politis, meskipun cenderung
dipaksakan dengan kebijakan representasi minimum perempuan di DPR. Bahkan, Indonesia
juga pernah memiliki Presiden perempuan, yang merupakan pemimpin politik
tertinggi di negara ini. Calon Astronot pertama di Indonesia pun juga seorang
wanita.
Jika gerakan
perempuan saat ini masih dianggap perlu (bahkan di Kabinet ada Menteri
Pemberdayaan Perempuan), tampaknya apa yang dibutuhkan saat ini adalah
memperjuangkan kesetaraan (tidak setara dengan kesetaraan) dalam konteks
keseimbangan (bukan perebutan kekuasaan) antar gender.
Sekadar
catatan, dalam gerakan ini, harus tetap disadari adanya sifat (kodrat) dan
pasti ada alasan mengapa Tuhan membedakan jenis kelamin manusia dan itulah
mengapa ada peran berbeda yang harus dilakukan oleh masing-masing jenis
kelamin, laki-laki atau perempuan.
Dalam kondisi
saat ini, apakah masih dibutuhkan adanya Menteri Pemberdayaan Perempuan atau
alokasi minimum perwakilan perempuan di DPR? Jika Anda ingin secara konsisten
memberikan peran perempuan sesuai dengan kemampuan mereka di bidang yang
berbeda, pendekatan perlindungan gender semacam itu harus dihindari dan mulai
memberikan peran yang berarti dan penting bagi perempuan. Kita telah dibuktikan
bahwa beberapa wanita telah berhasil memimpin perusahaan-perusahaan terkemuka
di Indonesia atau memegang posisi menteri penting dalam pemerintahan.
Jadi kembali
ke pertanyaan awal, pada saat ini masihkah dibutuhkan perjuangan kartini
masa kini? Atau cukuplah wanita mulai bangkit dan mandiri, menemukan jati diri
mereka serta mencari peran sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka
sendiri, mengingat keterbatasan peran saat ini sudah hampir tidak lagi
dipersoalkan?
Selamat Hari Kartini, Wanita Indonesia
Comments
Post a Comment