- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
Saat ini
yang sedang ramai terjadi, emak-emak bersaing untuk membuat video yang
bertujuan untuk membuka dan menyebarkan aib orang lain bahkan pasangannya
sendiri. Bukankah membuka aib dari pasangan sama halnya membuka aib Anda
sendiri bahkan bahaya untuk integritas keluarga akan terancam, azabnya juga
sangat mengerikan .
Salah satu
hal yang harus dijaga dalam kehidupan rumah tangga adalah saling peduli,
menjaga dan merawat agama antara suami & istri, agar kehidupan keluarga
dapat harmonis & langgeng. Ada begitu banyak cara merawat agama antara
suami dan istri, di antaranya adalah cara menjaga privasi dan aib
masing-masing.
Jika suami
dan istri senang membuka kelemahan pasangan, akan mengakibatkan kepercayaan
menjadi hilang & mengancam keharmonisan rumah tangga. Terkadang, memberi
tahu atau menceritakan kelemahan pasangan ini terjadi tanpa kita sadari. Karena
dimulai dengan mengobrol dengan rekan kerja, atau curhat dengan teman, akhirnya
berujung membuka atau menyebarkan aib orang lain secara detail.
Tak sengaja
kemarin saya menjumpai sebuah video di medsos yang menggambarkan bahwa saat
ibu-ibu ramai secara vokal menciptakan video hasrat untuk jalan-jalan dan
bahagia-bahagia, yang jelas tampak merasa kurang senang dengan keadaan yang
sedang dialami.
Menyalahkan
suami yang '’kurang memberi uang’', kurang bisa membahagiakan dan lain-lain, pokoknya
kurang enak untuk didengar. Mungkin bagi sebagian orang, merasa terhibur,
tertawa, dan bahkan menuliskan nama akun media sosial pasangan mereka di kolom
komentar dengan maksud memberikan kode. Bahwa: "Ini lo mas isi hatiku, kamu
harus mengerti!"
Kemudian
sang istri menyalahkan suami karena lebih bahagia bermain Mobile Legend, PUGB
atau memancing daripada mengajak istrinya berjalan-jalan. Seakan sang suami
telah lalai dan mengabaikan istrinya.
Duhai perempuan
pilihan, saya sangat yakin bahwa suami pekerja keras sangat khawatir jika anak
dan istrinya tidak bisa makan pada hari esok. Untuk itu dia bekerja keras
bahkan tak sempat untuk memikirkan dirinya sendiri.
Bahkan
seakan mencari hiburan sendiri dengan mainannya. Jangan salahkan mereka. Karena
mereka hanya memiliki hiburan mini setelah keletihan kerja dan hiburan mereka
masih terjangkau untuk tidak mengeluarkan uang untuk satu cara.
Suami dan
istri seperti pakaian dan tubuh, yang mana pakaian memiliki tujuan untuk
menutupi aurat, mempercantik diri dan bahkan membuat tubuh merasa lebih tenang
jika ketika ada pakaian yang menutupinya.
Sekarang
ketika pasangan membuka bobroknya sifat atau aib pasangannya itu sama halnya
dengan memperlihatkan bobroknya dirinya sendiri. Karena suami dan istri adalah
satu kesatuan dalam rumah tangga.
Jaga lisan
kita sehingga rumah tangga kita akan mencapai kesucian-Nya. Bukankah harapan
rumah tangga adalah Sakinnah, Mawaddah & Warrohmah? Jangan sampai kita
melukai cita-cita yang dibangun menggunakan pertengkaran, adu video untuk mencari
kesalahan-kesalahan.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya:“Dan orang-orang yg mengatakan: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami isteri-isteri kami & keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
& jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertakwa.” (QS.Al-Furqaan:74)
Alangkah
baiknya untuk daripada mengungkapkan privasi atau menyebarkan aib orang lain,
kita sebaiknya memperbaiki diri karena ada hadits yang berbunyi:
"Orang
mukmin adalah cermin bagi orang mukmin lainnya. Ketika melihat aib padanya,
beliau segera memperbaikinya." (HR. Bukhari)
Karena jika
kita mengungkapkan aib pasti merupakan norma antara satu orang menggunakan
orang lain untuk mengungkapkan aib masing-masing. Apakah ini diperbolehkan atau
itu hal yang masuk akal dalam Islam?
Pada
dasarnya adalah dilarang bagi seorang Muslim untuk mengumbar ‘'aib'’ saudaranya
sendiri karena itu termasuk perbuatan '’ghibah'’. Ghibah adalah berbicara
tentang aib sesama Muslim ketika dia tidak ada di hadapannya dan saudaranya
menyukainya jika berita itu sampai kepadanya tanpa adanya suatu keperluan. Karena
itu, para ulama melarang ghibah ini jika dilakukan tanpa keperluan bahkan
termasuk ke dalam kategori dosa besar. "kata Ustad Muhamad Ikrom, dikutip
dari Aktual.com”.
Allah SWT telah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ
بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya,
“Hai orang-orang yg beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
lantaran sebagian berdasarkan purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di
antara kamu yg suka ‘memakan daging’ saudaranya yg sudah tewas? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya
Allah SWT Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”(Al-Hujurat : 12)
Sampai
disini kita masih mengungkap aib atau privasi orang lain. Tahu kalau kita ingin
menjaga malu kita maka kita juga berkewajiban untuk mengurus aib orang lain,
tentu kita tidak mau jika ada seseorang mengumbar aib kita. Oleh karena itu,
seharusnya kita tidak menyampaikan aib orang lain. Karena Allah akan mengurus
aib seseorang jika orang tersebut menjaga keibaan orang lain, "tutupnya
lagi.
ومن ستر على مسلم في الدنيا ستر الله عليه في الدنيا والآخرة
Artinya:
"Dan barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim sementara di dunia, maka
Allah akan menutup (malu) di dunia dan akhirat." (Narrated At Tirmidhi)
Seandainya
dosa itu dapat mengeluarkan bau busuk dan kita bisa mencium bau busuk tersebut,
mungkin saja kita ini lebih busuk baunya dibandingkan orang yg tampak aibnya
itu. Namun lantaran Allah SWT telah menutup aib kita, Allah SWT sudah menutup
aib umat Nabi Muhammad SAW, maka apa yg kita rahasiakan ditutup oleh Allah SWT.
Allah SWT masih mengharapkan taubat kita. Oleh karenanya, jika kita melihat aib
yg ada dalam diri orang lain, jangan sampai kita merendahkan dan menyebarkan
aib orang lain. Sebab, kalau kita melakukannya maka Allah SWT akan membuka
aib kita di dunia dan pada akhirat. "kata Ustad Muhamad Ikrom, dikutip
dari Aktual.com”.
Simak video berikut, semoga menjadi renungan kita bersama.
Comments
Post a Comment