- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Hari Pembebasan Irian Barat |
Hari
Pembebasan Irian Barat - 1 Mei merupakan hari
yang mempunyai makna tersendiri dan mendalam bagi beberapa pihak tertentu. Ada
2 momen bersejarah di hari ini yang patut untuk diperingati. Bagi Kaum Buruh
memperingati hari Buruh (May day), sedangkan masyarakat asli papua memperingati Hari
Integrasi Papua ke pangkuan NKRI.
Berbicara
mengenai Papua dengan segala macam permasalahannya, 1 Mei merupakan tonggak
bersejarah yang sampai saat ini masih dimaknai secara berbeda dan menimbulkan
kontroversi yang berkepanjangan. Hal kontroversial yang dimaksud yakni perbedaaan
dalam pemahaman antara integrasi dengan aneksasi dilapisan masyarakat papua,
pemerintah Indonesia dan bahkan masyarakat Internasional.
Sebagian
masyarakat Papua memaknai 1 Mei sebagai hari dimulainya integrasi Papua dengan
NKRI. Dipihak lain sebagian masyarakat lainnya yang memaknai 1 Mei sebagai
tonggak aneksasi Papua oleh NKRI sehingga sampai saat ini melalui bentuk
lembaga kepemudaan seperti KNPB, OPM dll, pihak yang kedua ini terus gencar
memperjuangkan Papua merdeka lepas dari NKRI.
Dimana
sebagian besar perjuangan mereka ini dilakukan melalui cara-cara yang radikal
sehingga sangat mempengaruhi meningkatnya eskalasi politik dan keamanan di
tanah Papua. Karena identik dengan aksi-aksi yang memicu kerusuhan dan
kekerasan baik terhadap sesama masyarakat Papua yang pro integrasi, pihak
aparat kepolisian bahkan terhadap anggota TNI yang sedang bertugas.
Pihak
pemerintah pusat sendiri dengan tegas memaknai 1 mei sebagai hari integrasi
Papua, dimana melalui perjuangan keras pada akhirnya tanah Papua kembali kepangkuan
NKRI. Selayaknya daerah-daerah bagian NKRI lainnya, pemerintah pusat juga telah
membuat dan menjalankan program-progam khusus yang bertujuan untuk membantu
mendorong percepatan pemerataan pembangunan di wilayah Papua.
Dengan melalui
program pendidikan, infrastruktur, SDM dll diharapkan wilayah Papua mencapai
pemerataan pembangunan yang setara dengan wilayah lainnya. Masyarakat
internasional sebagai pihak asing menjadi pihak yang terbagi antara pro dan
kontra terhadap masyarakat papua dengan pemerintah Indonesia. Hal ini didasari
oleh berbagai kepentingan yang berbeda terutama dengan SDA tanah papua yang
terkenal sangat berlimpah ruah tentunya menjadi daya tarik yang sangat kuat
bagi pihak asing.
Pihak yang
tidak menginginkan kondisi Papua kondusif dan aman, sepertinya memang sedang
menunggu momentum yang tepat untuk secara penuh mendukung Papua merdeka lepas
dari NKRI. Mata-mata asing tersebut masuk melalui berbagai cara seperti
berkedok LSM pendukung keadilan HAM, beasiswa pendidikan, LSM bidang kesehatan
yang mengusung isu-isu penyakit mematikan seperti AIDS dan Malaria, dll.
1 Mei Hari
Pembebasan Irian Barat, Integrasi atau Aneksasi
Integrasi
dalam hal ini dimaknai sebagai penyatuan wilayah, budaya dan sosial Papua
kedalam kesatuan wilayah NKRI dan pembentukan suatu identitas nasional bersama
sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan Aneksasi mengandung makna sebagai
pencaplokan secara paksa wilayah, sosial budaya dan unsur lain dari Papua untuk
dijadikan sebagai keseluruhan identitas nasional yang sama dengan NKRI sebagai
Negara yang dituding meng-aneksasi.
Berdasarkan
catatan sejarah, pada 1 Oktober 1962 pemerintah Belanda di Irian Barat
menyerahkan wilayah ini kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui United
Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) hingga 1 Mei 1963. Setelah
tanggal tersebut, bendera Belanda diturunkan dan diganti bendera Merah Putih
dan bendera PBB.
Kemudian,
PBB membangun suatu perjanjian yang dikenal dengan "New York
Agreement" guna memberikan kesempatan kepada masyarakat Irian Barat untuk
melakukan jajak pendapat melalui PEPERA pada 1969 yang diwakili 175 orang
sebagai utusan dari delapan kabupaten pada masa itu.
Hasil PEPERA
menunjukkan rakyat Irian Barat setuju untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia
dan 1 Mei merupakan awal dari pembebasan masyarakat papua dari segala
keterbatasan dan ketertinggalan. Bagi pihak - pihak tertentu, 1 Mei 1963
dianggap sebagai awal Aneksasi Banga Papua Barat oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Hal ini
dianggap sebagai pembunuhan embrio berbangsa dan bernegara bagi rakyat Papua Barat dari atas
tanah warisan leluhurnya sendiri yang ada dan dinikmati oleh rakyat Papua. Mereka
merasa digusur, diperkosa, dibunuh, dibantai hak dan martabat, di diskriminasi,
di marginalisasi oleh kejahatan keamanan NKRI.
Peringatan 1
Mei 2018 ini sudah sepantasnya semua pihak menjadi lebih bijak dalam hal
memaknai arti dari tanggal sakral ini karena bagaimanapun 1 Mei akan tetap
menjadi tonggak bersejarah yang tidak akan pernah bisa di hapuskan dari ingatan
dan sejarah tanah Papua.
Selayaknya
suatu bangsa yang berbudaya tinggi adalah bangsa yang sangat menghargai
sejarahnya. Masa lalu yang kelam dan menyakitkan memang akan menjadi hambatan kuat
dalam hal pencapaian tujuan. Sehingga sudah sepantasnya masa lalu di lihat dari
sisi yang berbeda karena yang terpenting adalah masa dimana tanah Papua damai
sejahtera di hari ini.
Video Kembalinya Irian Barat Kepangkuan NKRI
Comments
Post a Comment