- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
![]() |
Hari Pendidikan Nasional |
Hari
pendidikan Nasional - Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Entah berapa puluh kali hal ini sudah diperingati, saya rasa tidak begitu
penting untuk mengetahui berapa kali peringatan HARDIKNAS ini. Yang lebih
penting adalah berapa banyak penghargaan dan prioritas bangsa ini bagi dunia
pendidikan. Setelah mendengar kata 'pendidikan', jangan batasi pikiran kita
pada pendidikan formal yang disimbolkan oleh gedung sekolah dan ruang kelas.
Tetapi arti
pendidikan di sini berarti menyeluruh, meliputi pendidikan akademik, agama dan
moral yang menyeluruh. Dan ketiga bidang pendidikan tersebut harus diberikan secara
seimbang kepada diri manusia. Karena jika hanya pendidikan akademik yang
diutamakan maka akan lahir manusia cerdas tapi buruk dalam moral dan
nilai-nilai agama. Sehingga memunculkan kelompok manusia korup, perampok,
pemerkosa, mudah putus asa dan keburukan-keburukan lain.
Kenyataannya
sekarang, ketiga bidang pendidikan di atas (akademik, agama dan moral) bukanlah
prioritas bangsa kita. Salah satu penanggung jawab utama dalam hal ini yakni pemerintah,
belum memberikan subsidi minimum sesuai konstitusi, yakni subsidi minimum
sebesar 20%. Lihat betapa mahalnya biaya sekolah dan kuliah saat ini, apalagi
lembaga sekolah komersial swasta, sekolah negeri (pemerintah) sendiri semakin
tidak terjangkau. Beberapa universitas negeri telah menjadi BHMN (Badan Hukum
Milik Negara) sehingga subsidi pemerintah ditebang.
Dampaknya
tidak hanya peserta didik yang sengsara tetapi juga para guru dinilai sangat
rendah dari sisi gajinya. Sehingga wajar bila guru dan dosen lebih banyak ngobyek
di luar daripada konsentrasi kepada peserta didik. Sedangkan orang pertama yang
bertanggung jawab atas pendidikan anak adalah orang tua, banyak yang tidak
memiliki kemampuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan akademik bagi
anaknya. Hal ini disebabkan karena biaya sekolah yang tinggi, boro-boro untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan, untuk makan saja sangat sulit.
Sementara
orang tua yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan akademik anak-anak mereka
tidak memberikan pemenuhan dua bidang pendidikan pendidikan agama dan moral
lainnya. Orangtua terlalu sibuk dengan karir mereka, ironisnya untuk memberikan
pendidikan agama dan mora diserahkan kepada pembantu atau pengasuh anak mereka.
Akibatnya, putranya akan menjadi beban kehidupan orang tuanya di masa depan
karena perilaku buruknya akibat rendahnya pendidikan agama dan moral yang
diterima oleh anak-anaknya.
Maka
kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada dunia pendidikan nasional
Indonesia. Jangan berpikir terlalu tinggi, kontribusikan sesuai kemampuan yang
kita miliki. Jika Anda tahu internet, sebarkan ilmu yang bermanfaat melalui
internet, misalnya melalui situs web atau blog. Jika Anda adalah orang yang
memiliki pengetahuan agama, sebarkan ilmu agama melalui forum studi, organisasi
atau sarana apa saja yang bisa digunakan sebagai media penyebaran kebaikkan.
Maka marilah
kita persembahkan bangsa ini dengan pengetahuan akademik, kemuliaan kepada diri
sendiri, keluarga dan generasi yang akan datang dengan nilai-nilai agama dan
moral. Sehingga nantinya bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang selalu meratap
dan mengeluh kepada kenyataan yang tidak sesuai harapan. Tetapi menjadi negara
maju dan berkontribusi pada peradaban.
Comments
Post a Comment