- Get link
- X
- Other Apps
POSTINGAN UNGGULAN
- Get link
- X
- Other Apps
Bom Surabaya |
Bom Surabaya
- Serangkaian
aksi teror terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Teror berawal dari ledakan di
Gereja Pentagon Pusat Surabaya (GPPS) Arjuna, belum lama ledakan terjadi lagi
di GKI Diponegoro.
Dalam waktu
singkat, polisi telah mampu mengungkap para pelaku keluarga atas nama Pak Dita,
bersama dengan istri dan dua putra dan dua putrinya yang terlibat dalam
serangan Bom Surabaya. Polisi juga telah mengidentifikasi kelompoknya,
yakni kelompok JAD dari sel Surabaya. Perlu Anda ketahui bahwa selain Surabaya,
kejadian aksi teror internasional juga terjadi di Paris. Serangkaian aksi teror
baik nasional maupun internasional diduga dipicu oleh tersudutnya gerakan ISIS
di Suriah. Maka dari itu ISIS langsung menginstruksikan kelompok-kelompok bawahnya
untuk bergerak.
Menurut analisis
dari Kapolri, untuk motif teror di Surabaya ada hubungannya dengan Aman
Abdurrahman. Aman yang sedang menjalani proses hukum dan dalam persidangan
kasus pengeboman Thamrin beberapa waktu lalu adalah pemimpin JAD cabang
Surabaya. Aman Abdurrahman, yang ditangkap dalam kasus pendanaan militer dan
pelatihan para militer di Aceh. Kemudian dinyatakan bersalah dan harus
dibebaskan Agustus lalu dan kemudian ditangkap kembali karena diduga terkait
dengan perencanaan, pendanaan, kasus pengeboman Thamrin di Jakarta awal tahun
2016.
“Setelah
Aman ditangkap Densus 88, kendali kepemimpinan kelompok JAD beralih ke Zaenal
Anshori. Zaenal juga ditangkap Densus terkait dana untuk memasukkan senjata api
dari Filipina ke Indonesia. Secara otomatis dia harus menjalani proses hukum,
dan hal itu membuat jaringan JAD di Jawa Timur, termasuk di Surabaya, memanas
dan ingin membalas dendam”. (Kata Kapolri dikutip dari detik.com)
Reaksi kemarahan
kelompok ini tidak berakhir di sini, pada hari yang sama ledakan itu juga
terjadi di Rusunawa Tingkat 5 Wonocolo, Sidoarjo. Menurut penyelidikan, pelaku
pengeboman di Surabaya ini masih merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah
(JAD) cabang Surabaya. Pelaku Anton adalah teman dekat saudara Dita, pelaku bom
bunuh diri di Gereja di Jl. Arjuna. Mereka secara aktif berhubungan dan pernah
masuk penjara tahun 2016.
Belum
menyelesaikan proses penyidikan, bom itu meledak lagi di Mapolrestabes
Surabaya. Bom itu dibawa oleh lima orang yang mengendarai dua sepeda motor.
Para pelaku masih satu keluarga. Maka timbul pertanyaan, mengapa daerah Surabaya
dan Sidoarjo adalah 'target' tersangka teroris. Alasan mengapa aksi teror di
Surabaya adalah karena mereka mengendalikan daerah ini, mengapa mereka
melakukan ini, karena pemimpin mereka di Jawa Timur ditangkap, selain Aman
Abdurrahman yang ditahan di Mako Brimob, juga karena instruksi mendesak dari
ISIS pusat”. (Kata Kapolri dikutip dari detik.com)
Video Penjelasan KAPOLRI tentang Aksi Teror Bom Surabaya
Comments
Post a Comment