POSTINGAN UNGGULAN

Pondok Ramadhan merupakan Kegiatan Khas Bulan Ramadhan di Sekolah

Pondok Ramadhan 


Pondok Ramadhan - Banyak orang berpikir bahwa proses pendidikan di Indonesia saat ini kurang menekankan pada pembentukan karakter siswa. Pendidikan di Indonesia masih dianggap lebih menekankan aspek kognitif saja. Munculnya berbagai penyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini dicurigai oleh produk pola pendidikan yang mengabaikan perkembangan karakter peserta didik.

Tentu saja penilaian ini dirasakan tidak adil karena banyak faktor yang berkaitan dengan pembentukan karakter seorang anak. Namun, untuk lembaga pendidikan tentu saja, penilaian semacam ini dapat menjadi kritik untuk membuat perbaikan dalam pola pembentukan karakter pada siswa. Saat ini Pemerintah telah meluncurkan program pembangunan karakter. Program ini difokuskan pada pendidikan karakter untuk generasi muda di Indonesia. Bahkan pemerintah telah mencairkan anggaran sekitar 10 miliar untuk pelaksanaan program, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Pemerintah khawatir pendidikan karakter saat ini sering dilupakan. Akibatnya ada berbagai masalah sosial seperti kenakalan remaja, korupsi, kasus SARA, kemiskinan dan lain sebagainya. Namun, ini berbicara tentang masalah karakter ibarat saat kita menaiki tangga tanpa ujung dengan membawa beban berat. Artinya, tugas membangun karakter ini tidak pernah selesai tetapi harus selalu diulang, diingatkan dan dipelihara secara terus menerus dan perlu keteladanan dari semua pihak, baik orang tua, guru, maupun masyarakat.

Membangun karakter idealnya dimulai sejak usia dini karena pada usia seperti itu pemahaman konsep dan penanaman nilai mudah diberikan dan anak belum banyak terpengaruh oleh pencemaran lingkungan sekitarnya.

Karakter seseorang secara umum dapat dimanifestasikan dalam perilaku cerdas, jujur, peduli, dan tangguh. Kecerdasan seorang anak akan terlihat ketika ia dapat mengamati perbedaan-perbedaan serta fakta-fakta yang mengelilinginya. Intinya kecerdasan adalah kemampuan untuk mengamati dan menganalisis setiap masalah. Kecerdasan adalah hasil dari karya kreatif seseorang.

Aspek jujur ​​dari perilaku anak adalah berbicara jujur ​​dan berpikir lurus. Menjadi orang tua teladan sangat penting karena anak-anak terbiasa mengatakan dan bersikap jujur ​​dari rumah. Aspek jujur ​​ini adalah hasil inisiatif seorang anak sendiri.

Seorang anak yang memiliki sifat kepedulian sangat disukai oleh teman-temannya karena anak itu memiliki tingkat perhatian yang tinggi dan bersedia berbagi kesenangan dengan orang lain. Anak harus dilatih untuk memiliki empati, yang berarti membagikan apa yang orang lain rasakan. Aspek kepedulian ini adalah pengembangan selera anak.

Selain itu, anak harus dibina untuk berani mengatakan sesuatu dan bukan cengeng dan tidak terlalu menuntut tetapi bisa mencapainya. Aspek seperti itu memiliki ketangguhan yang merupakan hasil dari rasa anak. Kami percaya bahwa dengan membangun karakter yang baik sejak usia dini akan menumbuhkan generasi yang cerdas, dapat dipercaya, dan dapat membawa bangsa ini ke yang lebih baik.

Bulan Ramadhan tampaknya menjadi momen yang baik bagi sekolah untuk mengatur kegiatan yang dapat membangun karakter positif siswa. Salah satu kegiatan rutin di bulan Ramadhan adalah Pesantren kilat atau Pondok Ramadhan. Pada acara Ramadhan ini diisi dengan kegiatan keagamaan, mulai berdoa, tadarus / baca alquran, ceramah keagamaan oleh guru agama di sekolah atau membawa Ustadz dari luar sekolah dan banyak kegiatan lain yang bernuansa Islami yang kreatif dan edukasi.

Melalui pesantren kilat ini dapat memasukkan nilai-nilai positif kepada siswa. Keterlibatan Guru dalam kegiatan ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kepribadian dan kompetensi sosial sehingga menjadi sosok yang pantas menjadi teladan bagi siswanya.

Di bulan Ramadhan dengan berpuasa, siswa didorong untuk meningkatkan rasa empati dan simpati kepada sesama yang nasib belum beruntung. Tidak puasa mereka juga merasakan seperti apa rasanya hidup dalam kekurangan. Dengan demikian diharapkan tumbuh dalam sensitivitas sosial siswa untuk berbagi. Melalui puasa, siswa diajak untuk memiliki kepribadian yang sabar, tahan terhadap godaan dan menjunjung tinggi kejujuran.

Penanaman toleransi di bulan Ramadhan tentu diperlukan. Siswa yang tidak berlatih puasa menghormati siswa puasa. Sebaliknya siswa berpuasa sebaiknya tidak mencela siswa yang tidak berpuasa karena alasan keyakinan atau alasan lain. Di sini saling menghormati, toleransi, dan cinta damai selalu dipupuk.

Munculnya sikap diri yang benar, berpikir bahwa tidak menyukai orang sebagai pejuang yang layak harus waspada terhadap guru. Melalui penanaman nilai-nilai agama yang tepat dan kesadaran keragaman dalam kehidupan beragama dan sosial, para siswa didorong untuk menjadi lebih toleran dan cinta damai.

Pada akhir Ramadan sekolah dapat mengatur distribusi fitrah zakat dengan melibatkan siswa. Melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kecerdasan sosial mereka. Sikap kasih sayang, perhatian terhadap orang lain perlu ditunjukkan dengan kegiatan nyata. Dengan melibatkan siswa dalam pengumpulan dan distribusi siswa fitrah zakat belajar bagaimana mereka berinteraksi secara sosial dengan lingkungan sekitar sekolah. Dalam kegiatan ini para siswa juga dilatih untuk mengatur kegiatan sosial ketenaran dan memperdalam kehidupan orang yang kurang beruntung.

Untuk sekolah tampaknya tidak pantas bahwa bulan Ramadan berlalu tanpa kegiatan yang bermanfaat. Bulan Ramadhan adalah saat yang tepat bagi sekolah untuk melakukan kegiatan yang dapat mereplikasi karakter siswa.

Allah dengan sengaja mendesain puasa sebagai wadah untuk riyadhah (pelatihan); artinya melatih diri untuk dapat menghindari sikap, atribut dan perbuatan yang Tuhan benci. Tujuan utama puasa ini adalah untuk meningkatkan ketaqwaan dan ketaatan kita terhadap Allah. Ketaatan adalah tindakan pelayan yang selalu menjaga diri dari amarah/hukuman Tuhan. Takwa adalah buah dari iman tulus dan tulus kepada Tuhan disertai dengan perbuatan baik sehingga masuk dalam kategori muflihun (yang beruntung).

Semoga dengan adanya kegiatan pondok Ramadhan akan tumbuh sebuah generasi  bangsa yang memiliki karakter positif dan karakter Qurani, yang diharapkan akan membawa bangsa ini ke sebuah bangsa yang bermartabat. Suatu bangsa yang menjunjung tinggi kejujuran, toleransi, anti korupsi dan cinta damai.

Comments